Sabtu, 23 Juni 2007

Pernyataan-Pernyataan Evolusionis dan Fakta

Variasi dan Spesies

Variasi, istilah yang digunakan dalam ilmu genetika, merujuk pada peristiwa genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, pada dasarnya semua orang di bumi membawa informasi genetis sama. Namun ada yang bermata sipit, berambut merah, berhidung mancung, atau ber-tubuh pendek, tergantung pada potensi variasi informasi genetisnya.

Evolusionis menyebut variasi dalam suatu spesies sebagai bukti kebenaran teorinya. Namun, variasi bukanlah bukti evolusi, karena variasi hanya hasil aneka kombinasi informasi genetis yang sudah ada, dan tidak menambahkan karakteristik baru pada informasi genetis.

Organ-organ Serupa pada Spesies yang Berbeda

Ada sejumlah organ homolog yang sama-sama dimiliki berbagai spesies berbeda, namun evolusionis tidak mampu menunjukkan hubungan evolusi di antara mereka. Misalnya sayap. Selain pada burung, sayap terdapat pula pada hewan mamalia (seperti kelelawar), pada serangga, bahkan pada jenis reptil yang telah punah (beberapa dinosaurus). Tetapi evolusionis tidak menyatakan hubungan evolusi atau kekerabatan di antara keempat kelompok hewan ini.

Contoh mencolok lainnya adalah kemiripan yang menakjubkan pada struktur mata berbagai jenis makhluk. Misalnya, walau gurita dan manusia adalah dua spesies yang jauh berbeda, struktur dan fungsi keduanya sangat mirip. Namun evolusionis tidak menyatakan bahwa mereka mempunyai nenek moyang yang sama karena kemiripan mata. Contoh-contoh ini, dan banyak lagi lainnya, memastikan bahwa pernyataan "organ-organ homolog membuktikan spesies makhluk hidup berevolusi dari satu nenek moyang yang sama" tidak memiliki landasan ilmiah.

Kebuntuan Genetis dan Embriologis pada Homologi

Agar konsep "homologi" evolusionis bisa diakui, organ-organ serupa (homolog) pada makhluk yang berbeda harus dikode oleh kode-kode DNA yang juga serupa (homolog). Namun kenyataannya tidak demikian. Dalam kebanyakan kasus, kode genetis mereka sangat berbeda. Justru, kode-kode genetis serupa pada berbagai makhluk sering terkait dengan organ-organ yang sama sekali berbeda.

Ketidakabsahan Pernyataan Homologi Molekuler

Menurut hasil riset, perbedaan antara dua spesies reptil lebih besar dibandingkan perbedaan antara burung dan ikan atau antara ikan dan mamalia. Studi lain menunjukkan bahwa perbedaan molekuler antara beberapa burung lebih besar dibandingkan perbedaan molekuler antara burung-burung tersebut dengan mamalia. Telah ditemukan pula bahwa antara bakteri-bakteri yang tampaknya sama ternyata ada perbedaan molekuler lebih besar dibandingkan perbedaan molekular antara mamalia dan amfibi atau serangga.14 Perbandingan serupa telah dilakukan pada hemoglobin, mioglobin, hormon-hormon dan gen-gen dengan kesimpulan yang sama.15

Berkenaan dengan temuan ini dan temuan terkait lainnya, Dr. Michael Denton berkomentar:

Masing-masing kelas pada tingkat molekuler adalah unik, terisolasi dan tidak dihubungkan oleh bentuk antara. Jadi, molekul-molekul, seperti halnya fosil-fosil, telah gagal menyediakan bentuk antara yang selama ini dicari oleh biologi evolusioner… Pada tingkat molekuler, tidak ada organisme "nenek moyang" atau "lebih primitif" atau "lebih maju" di-bandingkan kerabatnya.

Teori yang diajukan Haeckel ini menyatakan bahwa embrio-embrio mengulangi proses evolusi yang telah dialami nenek-nenek moyangnya. Haeckel berteori bahwa selama masa perkembangan di dalam rahim ibu, embrio manusia menunjukkan karakteristik ikan, kemudian karakteristik reptil, dan akhirnya karakteristik manusia.

Tahun-tahun selanjutnya, terbukti bahwa teori ini sama sekali keliru. Yang dianggap "insang" pada tahap awal embrio ternyata adalah fase awal saluran telinga bagian tengah, kelenjar paratiroid dan kelenjar timus. Bagian embrio yang menyerupai "kantung kuning telur" ternyata adalah kantung yang menghasilkan darah bagi bayi. Bagian yang dianggap "ekor" oleh Haeckel dan pengikutnya ternyata adalah tulang punggung yang menyerupai ekor hanya karena terbentuk lebih dulu daripada kaki.

Ini adalah fakta-fakta yang telah diakui luas dalam dunia ilmiah, bahkan diterima oleh evolusionis sendiri.

Ada Apa dengan Teori Evolusi?

Sebagian orang yang pernah mendengar "teori evolusi" atau "Darwinisme" mungkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh sedikit pun terhadap kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia.

Filsafat tersebut adalah "materialisme", yang mengandung sejumlah pemikiran penuh kepalsuan tentang mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka bumi. Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan berpaling dari nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar yang akan menimpa hidup manusia.

Kerusakan ajaran materialisme tidak hanya terbatas pada tingkat individu. Ajaran ini juga mengarah untuk meruntuhkan nilai-nilai dasar suatu negara dan masyarakat dan menciptakan sebuah masyarakat tanpa jiwa dan rasa sensitif, yang hanya memperhatikan aspek materi.

Fakta Penciptaan

Pada bagian-bagian sebelumnya, kita telah membahas mengapa teori evolusi menyatakan bahwa kehidupan tidak diciptakan, adalah kebohongan yang bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah. Ilmu pengetahuan modern telah mengungkap fakta yang sangat jelas melalui cabang-cabang ilmunya, seperti paleontologi, biokimia dan ilmu anatomi. Fakta ini adalah: semua makhluk hidup diciptakan oleh Allah.

Sebenarnya, untuk melihat fakta ini orang tidak perlu merujuk pada hasil-hasil penelitian yang rumit dari laboratorium biokimia ataupun penggalian geologis. Tanda-tanda kebijaksanaan yang luar biasa tampak pada setiap makhluk hidup yang kita lihat.

Kebijaksanaan, rancangan dan perencanaan agung yang berlaku pada seluruh alam ini merupakan bukti kuat keberadaan Sang Pencipta yang menguasai seluruh alam, yakni Allah. Allah telah menyempurnakan semua makhluk dengan keistimewaan luar biasa dan menunjukkannya kepada manusia sebagai bukti keberadaan dan kekuasaan-Nya.

Filosofi Hewan


Binatang bertulang belakang pertama yang hidup di daratan adalah amphibi, yang menjadi leluhur katak dan salamander. Mereka muncul mendekati akhir periode Devonian. Amphibi pertama memiliki kepala dan ekor seperti ikan, memiliki kaki pendek yang menggantikan sirip dan kulit tebal yang menjaga tubuh dari kekeringan. Mereka dapat tinggal di daratan dalam jangka yang lama, dan kembali ke air untuk bertelur.

Reptil pertama adalah mahkluk yang menyerupai kadal yang berkembang sekitar 330 juta tahun yang lalu, mendekati akhir periode Mississippian. Reptil adalah perkembang dari binatang amphibi dan bentuknya menyerupai amphibi. Keuntungan penting sebagai reptil adalah kemampuannya untuk bertelur di daratan.

Dinosaurus adalah reptil yang paling spektakuler. Ada banyak jenis dan banyak variasi ukuran Dinosaurus. Beberapa Dinosaurus adalah binatang terbesar yang pernah hidup di daratan, ukuran terkecil adalah seukuran anak ayam. Ketika dinosaurus menguasai daratan reptil raksasa lainnya juga menguasai lautan dan udara. Mereka semua punah pada akhir Era Mesozoic, tetapi reptil kecil seperti buaya, kadal, ular, dan kura-kura dapat bertahan hingga saat ini.

Pterosaur adalah reptil terbang pertama yang menguasai udara. Ada yang berukuran lebih kecil dari burung pipit, dan ada juga yang berukuran raksasa dengan lebar sayap 8 meter. Binatang ini tidak memiliki bulu.

Invertebrata tetap terus berkembang pada masa Mesozoic. Beberapa jenis moluska berkembang di lautan, mereka leluhur siput, kerang, dan cumi-cumi. Lobster, udang, dan kepiting juga berkembang pada lautan Mesozoic. Kelompok serangga yang ada di jaman sekarang ini sudah muncul di akhir era Mesozoic.

Ikan berlimpah-limpah sepanjang abad Reptil. Ikan bertulang modern pertama muncul sepanjang Periode Triassic, yang mulai sekitar 240 juta tahun yang lalu. Akhir Periode Triassic sekitar 205 juta tahun yang lalu sebagian besar amphibi punah. Amphibi kecil dapat bertahan hidup dan menjadi leluhur katak dan salamander modern.

Burung berkembang dari dinosaurus sepanjang Era Mesozoic. Burung tertua yang dikenal adalah Archaeopteryx. Burung ini berukuran sebesar burung gagak dan dalam banyak hal menyerupai reptil. Memiliki gigi, ekor seperti reptil, dan cakar di masing-masing sayapnya, tetapi binatang ini terbungkus oleh bulu-bulu.

Seperti halnya burung mamalia juga berkembang dari reptil sepanjang Era Mesozoic. Mereka berasal dari sekelompok reptil yang secara bertahap mengembangkan tengkorak, gigi dan tulang yang menyerupai mamalia. Mamalia awal adalah binatang kecil seukuran tikus dengan tubuh yang berbulu lembut dan memiliki moncong yang runcing.

Beberapa mamalia bertelur dan ada juga yang melahirkan. Mamalia mulai menguasai bumi setelah dinosaurus dan reptil raksasa lainya punah pada akhir Era Mesozoic. Era Cenozoic dikenal sebagai Abad Mamalia dan dimulai sekitar 65 juta tahun yang lalu dan berlanjut hingga sekarang.

Sepanjang awal masa Cenozoic kondisi bumi sangat bagus untuk perkembangan beberapa jenis mamalia dengan cepat, mamalia dapat lebih mudah beradaptasi pada iklim kering di awal Era Cenozoic dibandingkan binatang berdarah dingin.

Leluhur beberapa binatang modern muncul di awal Era Cenozoic. Ukuran mereka lebih kecil, Kuda pertama Eohippus dan onta pertama Protylopus memiliki ukuran sebesar rubah. Miacis leluhur anjing, kucing, beruang, dan serigala sebesar musang. Moeritherium leluhur gajah berukuran sebesar babi serta belum memiliki belalai dan gading. Anggota keluarga monyet juga muncul di awal masa Cenozoic, juga hewan pengerat pertama yang menjadi leluhur tikus, tupai, dan berang-berang.

Pada pertengahan Era Cenozoic beberapa deretan pegunungan terbentuk, mengangkat berbagai mineral ke permukaan. Beberapa jenis rumput baru tumbuh di tanah yang subur. Di lingkungan ini leluhur mamalia berkuku modern muncul seperti, kuda, rusa, babi dan onta dan menjadi sangat banyak. Beberapa monyet berkembang menjadi kera besar pertama.

Beberapa jenis mamalia punah setelah berakhirnya Abad Es sekitar 11.500 tahun yang lalu. Diantaranya adalah kungkang, mammoth, kucing bergigi pedang dan badak berbulu. Para ilmuwan masih belum sepakat mengenai penyebab punahnya mamalia tersebut apakah karena perubahan iklim, perubahan tanaman, atau oleh manusia.

Manusia hidup hanya dalam bagian yang sangat pendek dari sejarah bumi. Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa manusia berkembang dari kera besar yang menyerupai manusia yang muncul lebih dari 4 juta tahun yang lalu.


Jumat, 22 Juni 2007

Tentang Binatang

Ketika binatang mulai muncul di bumi, bumi tidak berbentuk seperti sekarang ini. Tidak ada tumbuhan, daratan masih kosong, bukit, gunung-gunung dan lembah belum terbentuk. Lautan yang dangkal menyelimuti sebagian besar permukaan bumi. Dari dalam lautan inilah tumbuhan dan binatang mulai muncul.
Sekitar 3,5 milliar tahun yang lalu, Bakteri-lah barangkali makhkluk hidup yang pertama kali muncul di bumi dan organisma primitive lainnya. Fossil tertua yang berhasil ditemukan adalah bakteri yang berusia 3,5 milliar tahun. Binatang pertama adalah berupa organisme satu sel yang hidup di dalam laut. Binatang-binatang yang tidak bisa dilihat mata ini berenang dengan menggerakkan ekor yang menyerupai cambuk.
Selanjutnya secara bertahap binatang tubuhnya berkembang menjadi banyak sel. Beberapa kelompok sel memiliki fungsi yang berbeda. Sel-sel ini dikelompokkan kedalam beberapa struktur yang memiliki fungsi untuk mencerna makanan, berkembang biak, bergerak, dan penginderaan.
Dengan semakin berkembangnya binatang menjadi lebih kompleks, mereka juga tumbuh menjadi lebih besar. Binatang yang besar membutuhkan tulang, untuk menyangga otot dan memberi bentuk yang tetap. Tulang pertama yang terbentuk adalah cangkang atau pelindung luar tubuh yang terbuat dari mineral-mineral yang keras.
Hampir semua binatang yang tidak bertulang belakang sudah terbentuk pada akhir periode Cambrian, sekitar 500 juta tahun yang lalu. Semua binatang masih tinggal di lautan. Sejenis kerang yang disebut trilobita merayap di dasar lautan, binatang ini dalam perkembangan selanjutnya menjadi serangga, kepiting, udang, dan laba-laba.
Binatang bertulang belakang mulai berkembang. Binatang ini memiliki tulang yang berada di dalam tubuhnya, tulang lebih ringan dibandingkan dengan cangkang binatang tidak bertulang belakang. Selain itu binatang ini bisa bergerak lebih leluasa, dan binatang ini bisa tumbuh menjadi besar karena tulangnya juga ikut tumbuh.
Perkembangan besar terjadi dengan berpindahnya binatang dari lautan ke daratan. Tumbuhan pertama muncul di daratan sekitar 430 juta tahun yang lalu. Tumbuhan inilah yang akan menjadi sumber makanan bagi binatang yang muncul kemudian. Binatang pertama kali yang hidup di daratan adalah serangga dan laba-laba primitive. Hidup di daratan memerlukan penyesuaian, mereka harus bernafas dengan paru-paru. Mereka juga harus menopang berat tubuhnya terhadap gravitasi bumi. Keuntungan hidup di daratan yakni kadar oksigen lebih banyak di udara dibandingkan dengan di air. Dan mereka belum ada musuh.
Ikan bersirip kuping sangat tepat untuk bereksperimen dengan kehidupan di daratan. Mereka hidup di kolam dangkal dan mengembangkan kantong yang menyerupai paru-paru. Siripnya yang kuat memungkinkannya untuk merangkak di dasar kolam atau ke atas daratan dalam jarak pendek. Para ilmuwan percaya bahwa sirip ini selanjut berkembang menjadi kaki-kaki binatang daratan.